Sabtu, 30 Juli 2011

Kripik Daun Sirih ala Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya

Yang kita ketahui, selama ini daun sirih hanya dapat digunakan untuk bidang kesehatan dan siapa sangka ternyata daun sirih pun dapat kita konsumsi untuk jajanan sehari-hari dalam bentuk kripik daun sirih atau merk trend nya “Piper Crips”. Ide kreatif untuk mengolah daun sirih menjadi kripik daun sirih ini dimunculkan oleh  Arfiana Marizta, Annisa Rahmah, Gerhana Suci, Wahyuningrum dan M Husnul HuluQ yang merupakan mahasiswa STIE Perbanas Surabaya.

Arfiana Marizta dan kawan-kawan memiliki ide Paper Crips ini awalnya mendapatkan informasi dari televisi dan ada yang memperkenalkan produk kripik sirih di daerah luar Jawa Timur, bentuknya masih sederhana, lalu dari situlah mereka berinisiatif bagaimana jika dibuat kripik sirih yang memiliki varian rasa yang berbeda-beda karena mereka merasa di Jawa Timur masih belum ada yang memproduksi kripik daun sirih dan ini merupakan suatu peluang yang besar jika dijadikan suatu bisnis. Maka dari itu lah mereka berani untuk lebih serius lagi untuk memperkenalkan produk kripik daun sirih ini ke masyarakat Jawa Timur dan mereka memulai untuk membuat proposal business plan mengenai kripik daun sirih.

Tepat sekali ketika ide tersebut muncul, ada suatu Kegiatan PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) yang diselenggarakan oleh Kopertis (Koordinator Perguruan Tinggi Swasta ) wilayah 7 dan tidak perlu berpikir panjang lagi, mereka langsung mengikuti kegiatan PMW tersebut dan alhasil mereka berhasil dalam kegiatan PMW ini dan mereka mendapatkan modal untuk memulai bisnis Paper Crips ini.  Produk “Paper Crips” sudah dijalankan oleh Arfiana Marizta dan kawan-kawan mulai dari bulan Juni lalu dan sampai sekarang bisnis ini masih berjalan. Paper Crips memiliki berbagai macam rasa, ada rasa original, rasa barbeque, rasa keju dan rasa balado. Dalam mengembangkan bisnis ini,  Arfiana Marizta dan kawan-kawan masih melakukan penjualan di daerah Surabaya seperti di kampus, dan  dengan teman-teman dekat. Proses produksi masih dilakukan  di rumah sendiri dan tidak setiap hari mereka memproduksi Paper Crips akan tetapi disesuaikan dengan pesanan. Paper Crips yang dijual per kemasan nya seharga Rp 3000 rupiah ini, per bulan dapat laku terjual kurang lebih 200 bungkus.

“ Banyak pengalaman yang kami rasakan dalam merintis bisnis ini dari awal, mulai dari pangsa pasar, biaya produk, membuat packaging yang menarik, dan promosi nya, dan dari sini kita dapat mengetahui bahwa banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan bisnis, ulet dan tekun lah yang dirasa sangat dibutuhkan oleh seorang pengusaha, “ ujar  Arfiana Marizta dan kawan-kawan.
News Perbanas Surabaya
Blogged with the Flock Browser

Tidak ada komentar: